Bagaimana cara sukses bertani cabe, Untuk berhasil membudidayakan cabai, tentu harus mengetahui bagaimana langkah langkah menanam cabe yang baik dan benar.
Apa bila berkeinginan bercocok tanam tanaman cabe, baik cabe rawit, hijau, merah dan lainnya, panduan singkat cara sukses budidaya cabe memaparkan cara menanam cabe hingga bagaimana perawatan tanaman cabai pada fase awal beserta jenis penyakit cabai.
[Daftar Isi panduan singkat cara budidaya cabe dengan mudah]
Ada berbagai macam keuntungan menanam cabe atau cabai, disamping cabe bisa dikunsumsi, cabe juga bisnis jika ditanam dalam skala besar, menanam cabai tentu menjajikan keuntungan.
Lalu bagaimana cara menanam cabe yang benar agar berhasil, ikuti panduan singkat cara budidaya cabe dengan mudah dan jenis- jenis penyakit cabai dibawah ini
Sekilas tentang budidaya tanaman cabe
Cara menanam cabe sebenarnya relatif sama dengan cara menanam tomat karena dua jenis tanaman sayur ini memang dua tanaman ini satu famili yaitu solanaceae.
Namun perlu juga diingat bahwa cara menanam cabe rawit hijau dan cara menanam cabe merah yang benar serta cara menanam cabai keriting dan juga cara menanam cabe merah besar tentu memiliki perbedaan.
Hal ini karena struktus fidiologis tanaman yang berbeda tentu akan membuat jenis serangan hama penyakit cabe pada cabe rawit dan cabe merah, ijo, kriting dan lainnya berbeda.
Walaupun sebenarnya secara umum teknik dan cara menanam cabe rawit beserta cara budidaya cabe merah dan jenis cabai lainnya menanamnya sama.
Panduan singkat cara budidaya cabe agar berhasil
Hal yang paling utama dan penting dalam budidaya cabai atau cara menanam cabe agar berhasil adalah teknik dasar.
Teknik dasar maksudnya di sini adalah tanah yang akan digunakan untuk media penanaman cabe. Tanah yang mau ditanami cabe harus berada pada ph 5-6, gembur, dan kaya humus.
Apa bila tanah yang digunakan bercocok tanaman cabe masih kondisi asam atau sering ditanami tanaman yang satu family, maka penting untuk penambahan kapur pertanian atau dolomit untuk meningkatkan ph.
Manfaat dan kegunaan penambahan kapur dalam budidaya cabai adalah untuk meningkatkan ph, sudah merupakan penyelesaian 50% terhadap kendala kesuburan tanah
Selain itu manfaat dan kegunaan penambahan dolomit dapat memberikan unsur kalsium di tanah yang sangat dibutuhkan tanaman cabe saat berbunga nanti.
Membudidayakan tanaman cabe sangat dianjurkan jika menanam cabe menggunakan plastik mulsa hitam perak dengan posisi warna hitam di bawah dan warna perak di atas.
Kegunaan mulsa hitam perak dalam budidaya cabe adalah untuk mengurangi serangan hama penyakit dan memudahkan perawatan tanaman cabe nantinya
Untuk jarak tanam cabe sebaiknya jarak tanam jangan terlalu rapat. Hal ini bisa diaplikasikan dengan cara menanam cabe satu baris saja dalam satu gulut (bedeng tanam).
Jarak tanam yang baik untuk cabai dianjurkan adalah 60 x 60 cm. Namun hal ini juga dipengaruhi oleh musim, kalau musim kemarau menanam cabe dengan jarak agak rapat mungkin tidak akan terlalu bermasalah, tetapi jika pada musim penghujan akan menyebabkan tanaman cabe mudah terserang penyakit jamur.
Pada masa vegetatif atau masa sebelum tanaman berbunga, yang paling penting untuk difokuskan adalah unsur makro tanaman. Pada fase pertumbuhan tanaman cabai, di fase ini tanaman cabe membutuhkan asupan unsur N yang cukup dan pengairan yang baik.
Dan hal ini penggunaan zpt berbahan aktif giberalin, Namun perlu diperhatikan bila menggunakan giberalin, karena bahan ini bersifat memecah sel tanaman untuk berkembang cepat, sehingga tanaman cabe membutuhkan nutrisi makanan yang banyak.
Jadi selain disemprot menggunakan bisgest, pemupukan kocor juga harus dilakukan.
Pada saat tanaman cabe mulai berbunga, hentikan pemakaian giberalin karena justru akan membuat bunga rontok. Saatnya memasukkan unsur mikro pada tanaman.
Fokus selanjutnya cara budidaya cabe atau cara menanam cabe yang baik setelah tanaman cabe setelah tanaman cabe muncul bunga dan proses pembentukan buah. Yang harus dikendalikan selain hama penyakit adalah bagaimana meminimalisir bunga agar tidak rontok dan dapat jadi buah 100%.
Pada fase ini semprotlah tanaman cabe menggunakan nutrisi tanaman yang mengandung borron, calsium, dan glukosa. Yang biasa rekomendasikan adalah fitomic.Jenis-jenis penyakit tanaman cabe
Menanam cabe tidak lepas dari yang hama penyakit. Kendalikanlah hama dan penyakit tanaman cabai dengan pestisida berbahan aktif yang rendah terlebih dahulu.
Namun jika tidak mampu gunakanlah yang kelas di atasnya. Hal ini penting untuk mencegah resistensi hama penyakit itu sendiri.
Hama dan penyakit tanaman cabe dan pengendaliannya
Berikut adalah hama dan penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe.
1.Penyakit lalat buah
Untuk mengulangi gunakan perangkap feromon atau menyemprotkan pestisida yang baunya menyengat sehingga lalat buah tidak suka.
Selain itu jika ada buah cabe yang sudah terserang baiknya segeralah petik lalu musnahkan.
2. Penyakit antraknose (pathek)
Untuk mengulangi adalah dengan penyemprotan fungisida sistemik dan kontak pada daun dan buah. Penyakit ini asal mulanya berawal dari serangan bercak daun di daun lalu menular di buah.
Untuk buah cabe yang sudah terserang tidak bisa disembuhkan, dan cara mengatasinya gunakanlah varietas yang tahan dan penyemprotan pestisida secara rutin untuk pencegahan.
3. Penyakit layu pada cabe
Layu pada tanaman cabe disebabkan oleh dua patogen, yaitu jamur (fusarium) dan bakteri.
Ciri-ciri tanaman cabe diserang peenyakit layu fusarium adalah tanaman layu serempak perlahan dari bawah lalu ke daun atas dan akhirnya kering, pada akar bila dicabut tampak kering dan berwarna coklat tidak berbau.
Sedangkan layu bakteri biasanya menyerang beberapa bagian tanaman dan layunya perlahan-lahan, akarnya basah dan menimbulkan bau busuk.
Untuk mengendalikannya gunakanlah fungisida sistemik Magenta, dan untuk layu fusarium dengan cara dikocor pada akar, dan bakterisida Agrep untuk layu bakteri.
Penutup
Demikan panduan singkat cara sukses budidaya cabe beserta jenis penyakit cabai. Semoga informasi pembudidayaan cabai bermanfaat.
Sumber: dari berbagi sumber.